Pelaksanaan Vaksinasi Rabies di Desa Angseri, Peran Krusial dalam Pencegahan dan Pengendalian Rabies

Rabu (02/07/2025)
ANGSERI, BATURITI - Rabu 02 Juli 2025 Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pertanian UPTD Puskeswan 1 Kabupaten Tabanan terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam memerangi penyakit rabies. Kali ini, fokus utama kegiatan pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit zoonosis mematikan ini menyasar Desa Angseri. Program vaksinasi rabies massal terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera, menjadi garda terdepan dalam upaya melindungi hewan dan seluruh lapisan masyarakat.
Rabies: Ancaman Serius yang Mematikan
Rabies adalah penyakit fatal yang menyerang sistem saraf pusat. Penularannya terjadi dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, dengan anjing sebagai pembawa utama di Indonesia. "Penyakit ini tidak hanya menyebabkan penderitaan hebat pada hewan, tetapi juga menimbulkan ketakutan besar di masyarakat," terang seorang petugas medis veteriner dari UPTD Puskeswan 1. Lebih dari sekadar isu kesehatan, keberadaan rabies juga dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi kunci vital untuk memutus rantai penularan dan menjaga keamanan komunitas.
Strategi Komprehensif di Lapangan
Pelaksanaan vaksinasi di Desa Angseri dilakukan dengan strategi yang matang dan terstruktur. Tim dari UPTD Puskeswan 1 Tabanan secara rutin turun langsung ke lapangan, menyisir setiap dusun dan rumah tangga di Desa Angseri. Pendekatan ini memastikan cakupan vaksinasi yang maksimal, menjangkau sebanyak mungkin HPR yang ada.
Prosesnya meliputi beberapa tahapan penting:
-
Penyuluhan dan Edukasi: Sebelum jarum suntik bekerja, petugas memberikan penyuluhan intensif kepada pemilik HPR. Mereka menjelaskan secara gamblang mengenai pentingnya vaksinasi, gejala rabies pada hewan, serta langkah-langkah pencegahan yang harus diambil. "Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat," jelas Kepala UPTD Puskeswan 1.
-
Pendataan HPR Akurat: Setiap hewan yang menjadi target vaksinasi didata secara cermat. Proses pendataan ini krusial untuk memastikan setiap hewan yang memenuhi syarat mendapatkan dosis vaksin yang tepat. Data yang terkumpul juga menjadi dasar evaluasi efektivitas program dan perencanaan langkah lanjutan.
-
Vaksinasi Massal yang Higienis: Dokter hewan dan paramedis veteriner yang terlatih melakukan vaksinasi dengan teknik yang benar dan higienis. Setiap HPR yang telah divaksinasi akan diberikan tanda pengenal atau kartu vaksinasi sebagai bukti resmi.
-
Monitoring Berkelanjutan: Setelah proses vaksinasi rampung, UPTD Puskeswan 1 tidak berhenti. Mereka terus memantau kondisi HPR di Desa Angseri dan melakukan evaluasi berkala terhadap program yang telah berjalan. Ini penting untuk mengidentifikasi potensi kendala dan terus menyempurnakan efisiensi program di masa mendatang.
Dukungan Masyarakat Kunci Keberhasilan
Keberhasilan program vaksinasi rabies di Desa Angseri tak lepas dari peran serta dan dukungan penuh dari masyarakat serta pemerintah desa. Kesadaran para pemilik HPR untuk membawa hewan peliharaannya divaksinasi menjadi penentu utama dalam mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Kekebalan kelompok ini sangat esensial untuk membasmi rabies dari wilayah tersebut.
Dengan berlanjutnya program vaksinasi rabies secara konsisten, Desa Angseri memiliki harapan besar untuk menjadi wilayah yang bebas rabies. Ini bukan hanya pencapaian bagi Dinas Pertanian UPTD Puskeswan 1 Kabupaten Tabanan, tetapi juga merupakan keberhasilan kolektif bagi seluruh warga Desa Angseri dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan lestari dari ancaman penyakit zoonosis yang mematikan ini. Komitmen bersama inilah yang akan terus membawa dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup di Desa Angseri.
Humas Pemerintah Desa Angseri
Kontak: pemdesangseri@gmail.com



Komentar baru terbit setelah disetujui Admin