Angseri, Baturiti - Semangat gotong royong terwujud nyata pada hari Minggu, 21 September 2025, saat puluhan petani dari tiga subak (organisasi petani tradisional Bali) di Desa Angseri bahu-membahu membersihkan aliran sungai. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya bersama untuk melestarikan sistem irigasi subak, yang merupakan tulang punggung pertanian di desa ini.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini melibatkan anggota Subak Yeh Gede Kajang, Subak Anyar Tegeh Tempek Pengowotan, dan Subak Pengilen Banjar Pinge. Mereka berkumpul di titik-titik strategis di sepanjang aliran sungai untuk membersihkan sampah, lumpur, dan material lain yang menyumbat saluran air.
"Aliran sungai ini adalah sumber kehidupan bagi sawah kami. Jika tersumbat, pasokan air ke sawah akan terganggu, dan itu bisa berdampak pada hasil panen," ujar salah satu Kelian Subak (pemimpin subak). "Kegiatan gotong royong ini bukan hanya sekadar membersihkan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar petani."
Pembersihan ini fokus pada area-area yang rawan longsor dan endapan lumpur dan sampah, terutama di sekitar bendungan kecil dan saluran irigasi utama. Dengan peralatan seadanya seperti cangkul dan karung, para petani bekerja sama dengan penuh semangat. Sampah plastik dan material lain yang tidak bisa diurai dipilah dan dikumpulkan untuk dibuang ke tempat yang semestinya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat. "Sistem subak adalah warisan budaya yang harus kita jaga. Aksi gotong royong seperti ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen para petani untuk merawat alam dan tradisi mereka," kata Kelihan Subak Gede Kajang, yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Subak di Bali telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Sistem ini tidak hanya mengatur pembagian air secara adil, tetapi juga mencerminkan filosofi Tri Hita Karana menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. Kegiatan gotong royong ini adalah salah satu wujud nyata dari filosofi tersebut, di mana keharmonisan dengan alam menjadi prioritas.
Dengan selesainya kegiatan ini, aliran air di sungai menjadi lebih lancar dan bersih, memastikan pasokan air yang optimal untuk ribuan hektar sawah di wilayah tersebut. Diharapkan, semangat gotong royong ini terus hidup dan menjadi contoh bagi generasi muda untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan dan warisan budaya mereka.