Rahajeng Rahina Buda Cemeng Kelawu "Sang Hyang Sri Sedana atau Bhatari Rambut Sedana"

Makna dari Buda Wage Kulawu, hari raya pemujaan kepada Bhatara Rambut Sedhana, adalah perayaan atas kemakmuran dan kesejahteraan yang dilimpahkan kepada umat manusia.

Hari suci ini diperingati setiap 210 hari sekali, yaitu pada hari Buda Wage dalam wuku Kulawu. Dalam ajaran Hindu di Bali, Bhatara Rambut Sedhana adalah manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai dewa kemakmuran, kekayaan, dan kesejahteraan. Pemujaan ini bukan hanya tentang memohon rezeki berupa harta benda, tetapi juga tentang:

 

• Rasa Syukur: Umat Hindu memanjatkan rasa syukur atas segala rezeki dan karunia yang telah diterima.

• Keseimbangan Hidup: Hari raya ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan material. Rezeki yang didapat harus digunakan dengan bijak untuk kebaikan bersama dan tidak hanya untuk kepentingan pribadi.

• Etos Kerja: Pemujaan ini juga mengandung makna bahwa kemakmuran adalah hasil dari kerja keras yang diiringi dengan doa dan keyakinan spiritual. Rezeki tidak datang begitu saja, melainkan melalui usaha yang tekun dan tulus.

• Upacara : Biasanya pada setiap tempat yang digunakan untuk menyimpan uang, diberikan sesajen khusus untuk menghormati Ida Betara Sedana atau Dewi Lakshmi sebagai wujud ungkapan rasa terima kasih atas pemberian-Nya.Upacara pada rahina Buda Cemeng Kelawu, biasanya sarana yang digunakan mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing-masing pakraman dan kemampuan umat masing-masing.

Secara keseluruhan, Buda Wage Kulawu adalah momen untuk merenungkan makna kekayaan sejati, yaitu kekayaan batin dan materi yang seimbang, serta untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang telah dilimpahkan.

Humas Pemerintah Desa Angseri

Kontak: pemdesangseri@gmail.com