Senin (01/12/2025)
Angseri, Baturiti - 1 Desember 2025 Dalam semangat solidaritas global, Pemerintah Desa Angseri hari ini, Senin (1/12),Mengucapkan Selamat Memperingati Hari AIDS Sedunia 2025.
Setiap tanggal 1 Desember, dunia bersatu untuk memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS). Momentum ini bukan hanya untuk mengenang jutaan nyawa yang hilang akibat AIDS, tetapi juga sebagai seruan aksi global untuk mengakhiri epidemi ini sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030.
Untuk tahun 2025, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra global seperti UNAIDS mengangkat tema utama yang berfokus pada ketahanan dan inovasi dalam layanan kesehatan di tengah tantangan global. Salah satu fokus yang muncul adalah “Overcoming disruption, transforming the AIDS response” (Mengatasi gangguan, mentransformasi respons AIDS), atau dalam konteks nasional bisa diangkat menjadi “Bersama Hadapi Perubahan, Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”.
Arti di Balik Tema 2025
Tema tahun ini menekankan pentingnya:
-
Keberlanjutan Layanan: Memastikan bahwa layanan pencegahan, tes, dan pengobatan Antiretroviral (ARV) tetap tersedia dan mudah diakses, bahkan ketika sistem kesehatan menghadapi krisis atau perubahan. Pengobatan ARV seumur hidup adalah kunci bagi Orang Dengan HIV (ODHIV) untuk hidup sehat dan produktif.
-
Transformasi Respons: Inovasi dalam penanggulangan HIV, seperti obat injeksi jangka panjang, perlu dipercepat dan dijangkaukan ke lebih banyak orang. Respons yang transformatif berarti layanan harus lebih inklusif, fleksibel, dan berbasis komunitas.
-
Memperkuat Komunitas: Komunitas yang terdampak populasi kunci, ODHIV, aktivis, dan sukarelawan adalah tulang punggu respons HIV. Peran kepemimpinan mereka harus didukung, didanai, dan dihilangkan hambatannya.
Tantangan HIV di Indonesia: Stop Stigma!
Di Indonesia, tantangan penanggulangan HIV/AIDS masih besar. Data menunjukkan bahwa kasus baru masih ditemukan, terutama pada usia produktif. Namun, hambatan terbesar yang menghalangi keberhasilan program adalah stigma dan diskriminasi.
Rasa takut akan penghakiman dan diskriminasi sering kali membuat banyak orang enggan melakukan tes HIV. Padahal, penemuan kasus secara dini (Test), dilanjutkan dengan pengobatan ARV tanpa putus (Obati), dan kepatuhan dalam mempertahankan pengobatan (Pertahankan) adalah langkah esensial untuk mengendalikan virus. Konsep ini dikenal sebagai STOP HIV atau Temukan, Obati, Pertahankan.
Ingat:
-
HIV tidak menular melalui sentuhan, pelukan, makanan, atau alat makan.
-
ODHIV yang rutin minum ARV dapat mencapai status Tidak Terdeteksi = Tidak Menularkan (T=T), yang berarti jumlah virus di tubuhnya sangat rendah sehingga virus tidak dapat ditularkan secara seksual.
Seruan Aksi Hari AIDS Sedunia 2025
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 adalah momen bagi setiap individu, pemerintah, lembaga, dan komunitas untuk:
-
Edukasi Diri: Cari tahu fakta akurat tentang HIV/AIDS dan cara penularannya. Lawan mitos dan misinformasi.
-
Hapus Stigma: Perlakukan ODHIV dengan hormat, empati, dan tanpa diskriminasi. Dukungan moral dari masyarakat dan keluarga sangat krusial bagi keberhasilan pengobatan.
-
Perkuat Akses: Dorong kebijakan yang menjamin setiap orang memiliki hak atas layanan kesehatan HIV yang inklusif, rahasia, dan bebas stigma.
-
Lakukan Tes: Bagi yang berisiko, lakukan tes HIV. Mengetahui status lebih awal adalah langkah pertama menuju hidup sehat.
Mengakhiri AIDS pada tahun 2030 bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tenaga kesehatan, melainkan tanggung jawab kolektif. Dengan mengutamakan hak asasi manusia, mendukung peran komunitas, dan menolak diskriminasi, kita dapat mewujudkan Indonesia tanpa AIDS.
Humas Pemerintah Desa Angseri
Kontak: pemdesangseri@gmail.com
(Foto/Video: Dok. Humas Desa Angseri)